Selasa, 06 Mei 2014

Manusia Dan Penderitaan

MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan dan kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat.
Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan factor internal dan faktor eksternal.
                                             


Dalam setiap bentuk penderitaan, yang dialami oleh manusia, dan sekaligus berdasarkan seluruh dunia penderitaan, tak dapat dielakkan lagi muncul pertanyaan: Mengapa? Ini merupakan suatu pertanyaan mengenai sebab, alasan dan juga mengenai maksud dari penderitaan, dan, secara ringkas, suatu pertanyaan mengenai arti penderitaan. Hal itu tidak hanya menyertai penderitaan manusia, tapi agaknya juga menentukan arti manusiawinya, yang justru membuat penderitaan menjadi penderitaan manusiawi.

Manusia dan penderitaan  adalah suatu hubungan yang erat dan susah untuk di pisahkan, karenaq setiap manusi pasti memiliki rintangan kehidupan tidak mungkin hidupnya lancer – lancer aja . semakin berat rintangan kita semakin tangguh  kita untuk melewati kehidupan di masa depan untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Bila seorang individu mengajukannya pada orang lain, bila satu bangsa mengajukannya kepada bangsa lain, seperti halnya bila seseorang mengajukannya kepada Tuhan. Karena manusia tidak mengajukan pertanyaan ini kepada dunia, meskipun justru dari dunialah datangnya kesengsaraan yang menimpa manusia, tapi manusia mengajukannya kpada Tuhan sebagai Pencipta dan Penguasaan dunia ini.
Dan cukup diketahui orang bahwa sehubungan dengan pertanyaan ini tidak hanya timbul kekecewaan-kekecewaan dan konflik-konflik dalam hubungan manusia dengan Tuhan, tapi juga terjadi manusia sampai kepada titik di mana secara sungguh-sungguh menyangkal Tuhan. Karena sesungguhnya existensi atau adanya dunia membuka mata jiwa manusia terhadap adanya Tuhan, terhadap kebijaksanaan-Nya, kekuasaan dan kebesaran-Nya, tetapi kejahatan dan penderitaan agaknya mengaburkan gambaran tadi, bahkan kadang-kadang secara radikal, lebih-lebih dalam drama sehari-hari dari begitu banyak kesalahan yang tidak mendapat hukuman secara semestinya.
Terkadang ada manusia yang tidak bisa melewati sebuah cobaan yang di berikan sama tuhan, kebanyakan manusia itu mengeluh akan cobaan hidupnya. Sehingga dia memasuki sebuah penderitaann, karena mereka menganggap dirinya lemah tidak mampu melewati rintangan yang ada maka mereka akan terus menerus mengalami kesengsaraan hidup.
Penderitaan itu bisa kita lewati kalau kita mau bekerja keras untuk melawan penderitaan itu, bukan hanya berserah diri saja terhadap tuhan. Apabila kita bekerja keras untuk sebuah kehidupan dan bertingkah laku sabar maka kita akan mampu melewati masa – masa itu ialah sebuah kesengsaraan hidup.
Manusia dan penderitaan berarti hubungan manusia dengan penderitaan kita tidak bisa membayangkan bagaimana manusia ini bisa menjadi menderita hidupnya, manusia seperti ini cenderung memiliki sifat yang pemalas, mudah putus asa. ini dilatarbelakangi oleh nasib yang terus membuat ia sial dan juga tidak ada usaha untuk maju menuju kehidupan yang lebih baik.




          Oleh karena itu kita sebagai rakyat indonesia harus menjadi generasi muda yang rajin yang baik dan tidak pantang menyerah tidak mau kalah dengan bangsa lain yang sudah jauh melesat keluar angkasa menemukan banyak penemuan, memiliki 1001 tekhnologi yang mungkin tidak kita miliki, makanya kita harus pandai-pandai belajar dari orang lain agar kita tidak ketinggalan jaman, ini sudah 2014 yaitu tahun dimana tekhnologi berkembang pesat didunia ini mengerjakan sesuatu menjadi sangat mudah dari sebelumnya dan itu semua tidak lepas dari ciptaan manusia yang tiada hentinya melakukuan penelitian baru dan mutakhir. Oleh sebab itu kita manusia yang khususnya bangsa indonesia dengan ini kita majukan bangsa kita jauhkan diri dari kesengsaraan yang menghantui kita.
Dengan bekerja keras dan bersungguh – sungguh dan mempunyai semangat hidup maka kita dapat meninggalkan dari penderitaan dan buat negeri ini di pandang dengan Negara lain, kalau kita bukan negeri yang penuh penderitaan rakyatnya tetpi negeri yang mempunyai rakyat yang selalu bekerja keras melawan kehidupan.

0 komentar:

Posting Komentar