Sabtu, 15 Maret 2014

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.  Manusia dan kebudayaan itu berhubungan erat bahkan hamper semua kebudayaan manusia itu adalah kebudayaan. Kebudayaan manusia itu menciptakan sebuah keindahan yang biasa kita sebut itu adalah seni.
            Karena manusia adalah sebagai pencipta seni dan kebudayaan,maka manusia dan budaya itu sangat sulit di pisahkan. Bahkan setiap daerah mempunyai kebudayaan daerahnya sendiri yang tentunya berbeda – beda setiap daerahnya. Dengan berbeda – beda kita bisa mempelajari kebudayaan yang berbeda itu dengan saling berinteraksi dengan manusia untuk mempelajari kebudayaannya .
            Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
            Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya. Istilah kebudayaan berasal dari kata budh berasal dari bahasa Sansekeerta. Dari kata budh ini kemudian dibentuk kata budhayah yang artinya bangun atau sadar. Setiap manusia banyak setiap minggunya menjalankan kebudayaannya masing – masing ke daerahnya.  Ada yang mengenalkan kebudayaan mereka kepada para pendatang yang datang ke daerahnya agar orang pendatang mengetahui kebudayaannya mereka.
            Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam hal ini teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan Indonesia tersebut baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi).
Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya berikut dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk kategori pelacuran dan ‘western’ lainnya tak lepas dari ketidak mampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga masih bersikap ‘conform’ dan ‘latah’ terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk akulturasi.
Description: http://kotareyog.com/wp-content/uploads/2010/05/clubbing.jpg
http://kotareyog.com/wp-content/uploads/2010/05/clubbing.jpg
Sepertinya, sudah saatnya manusia di Indonesia berikut dengan berbagai kebudayaan daerahnya yang ada, melakukan suatu bentuk adaptasi yang sifatnya inovasi/pembaruan dengan budaya Barat/asing seperti dalam hal kesenian dimana instrumen musik tradisional dipadukan dengan instrumen modern (alat-alat band dengan teknologi komputernya) maupun perawatan berbagai benda kebudayaan dengan teknologi asing yang ada sehingga akulturasi dapat diwujudkan.

Selain itu, pengaruh media komunikasi seperti Televisi, radio, Internet sangat besar dampaknya dalam hal cara pandang manusia Indonesia terhadap ras. Sinetron-sinetron maupun film yang ditayangkan di Televisi dan bioskop yang memvisualisasikan dan mensosialisasikan gaya hidup ras Caucasoid (orang Eropah) turut mempengaruhi cara pandang manusia Indonesia terhadap budayanya sehingga tidak timbul kesadaran untuk mempelajari tindakan sosial dan sebaliknya. Dalam hal ini manusia Indonesia sepertinya lebih mengagung-agungkan/memuja ras Caucasoid berikut dengan gaya hidupnya dan menjadikannya sebagai kelompok acuan (umumnya oleh kaum perempuan) sehingga secara tak langsung mempengaruhi akal dan intelegensi, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku manusia Indonesia sehingga terkendala dalam memajukan kebudayaannya sendiri.



Seharusnya kita mampu mempertahankan kebudayaan kita bukan hanya dapat meniru budaya barat yang membuat kita semakin menyimpang. Mulailah mempertahankan kebudayaan kita jangan mau di jajah denga kebudayaan orang asing. Kebudayaan kita lebih indah dari pada kebudayaan orang lain.
Description: http://dhikahermawan007.files.wordpress.com/2011/02/kecak1.jpg
http://dhikahermawan007.files.wordpress.com/2011/02/kecak1.jpg


0 komentar:

Posting Komentar