Cloud Computing
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social
networkingnya, openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance,
one click, terdistribusi / tersebar, scalability, Concurency dan
Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam
penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing. Akses data
dari mana saja dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device menggunakan
internet cloud sebagai tempat menyimpan data, applications dan lainnya yang
dapat dengan mudah mengambil data, download applikasi dan berpindah ke cloud
lainnya, hal ini memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi secara
mobile di masa depan. Trend ini akan memberikan banyak keuntungan baik dari
sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user.
Cloud Computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan
memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, dan bergerak
menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari satu penyedia layanan
publik.
Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud Computing
ini, seperti
- Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya
- Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat
- Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan karena sistem pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah
- Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping
- Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun.
Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology), terdapat 5 karakteristik
sehingga sistem tersebut disebut Cloud Computing, yaitu:
1. Resource Pooling
Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang
dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan
banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber
daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa
dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.
2. Broad Network Access
Kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan
bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet,
laptop, workstation, dsb.
3. Measured Service
Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara
otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi
yang telah dipakai, seperti: bandwidth , storage, processing, jumlah
pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk
transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.
4. Rapid Elasticity
Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud
consumersecara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa
menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan
ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas
dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat.
5. Self Service
Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin
dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud
provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan
saat itu juga secara otomatis.
Cloud computing terbagi menjadi tiga model pelayanan dasar, masing-masing
layanan menangani kebutuhan bisnis yang spesifik.
A. IAAS (Infrastruktur sebagai sebuah layanan).
IAAS adalah layanan yang paling dasar dari model awan. Klien adalah pembeli /
pengguna layanan komputasi, penyimpanan, dan layanan transfer jaringan.
Penawaran layanan jenis ini disampaikan sebagai sistem operasi pada server
dengan sejumlahpenyimpanan dan transfer jaringan. Penawaran ini dapat
disampaikan sebagai server tunggal atau sebagai bagian dari sekumpulan server
terintegrasi ke dalam VPDC (Virtual Private Data Center), contoh penyedia
layanan ini adalah, Amazon.
B. PAAS (Platform sebagai sebuah layanan).
Lapisan berikutnya dari awan adalah PAAS, dimana klien adalah pembeli
lingkungan pengembangan aplikasi di atas infrastruktur utama(SaaS). Contoh
aplikasi ini akan menjadi semacam tumpukan: Ruby diatas Rails, Java, atau
LAMP.Keuntungan dari PaaS adalah pengembang dapat membeli fungsi penuh dari
perangkat pengembangan dan/atau lingkungan produksi misalnya Coghead, Aplikasi
Google Engine.
C. SAAS (Software sebagai Layanan).
Layanan ini adalah lapisan tertinggi di komputasi awan. Klien sebagai pembeli
layanan aplikasi kerja. misalnya, Google Apps, Salesforce.com, WebEx.
Setelah kita tahu jenis layanan dari cloud computing,
sekarang kita bahas tentang deployment model dari cloud computing. Menurut
NIST, ada empat deployment model dari cloud computing ini, yaitu:
a. Public Cloud
Adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk
masyarakat umum. Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang
ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar
untuk bisa menikmati layanannya.
Contoh Public Cloud yang gratis: GoogleMail, Facebook,
Twitter, Live Mail, dsb.
Contoh Public Cloud yang berbayar: Sales Force, Office365,
GoogleApps, dsb.
b. Private Cloud
Adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT
akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain
menjadi service consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT
harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan
standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik
infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang ada.
Contoh layanannya:
SaaS: Web Application, Mail Server, Database Server untuk
keperluan internal.
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database
yang untuk internal.
IaaS: Virtual machine yang bisa di-request sesuai dengan
kebutuhan internal.
c. Hybrid Cloud
Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud
yang diimplementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud
ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud
dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
d. Community Cloud
Adalah layanan Cloud Computing yang dibangun eksklusif untuk
komunitas tertentu, yang consumer-nya berasal dari organisasi yang mempunyai
perhatian yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan,
aturan, compliance, dsb. Community Cloud ini bisa dimiliki, dipelihara, dan
dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas tersebut, pihak
ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya.
Contoh Fitur Sebagian Cloud Computing :
A. Adobe Creative Cloud (CC
Adobe Creative Cloud (CC) adalah sebuah software yang
bekerja dengan model layanan, layanan bulanan/tahunan yang berbasis langganan
di atas awan dan Harus mendapatkan ID untuk aktifasinya, sedangkan Adobe
Creative Suite ( CS ) yang dibeli melalui lisensi perangkat lunak abadi.
Creative Cloud hanya download sekali dari Internet , dipasang langsung pada PC
lokal dan digunakan asalkan langganan tetap valid. Sementara update secara
online dan beberapa bahasa termasuk dalam langganan (CC), sedangkan (CS)
membutuhkan biaya untuk akses ke fitur dan layanan baru dan hanya dalam satu
bahasa . Kedua produk dapat hidup berdampingan dalam lingkup yang sama, saling
kompatibel dan tersedia sebagai satu set aplikasi yang terinstal secara
individual maupun kolektif. Adobe pertama kali mengumumkan Cloud Creative bulan
Oktober 2011 . Awalnya , mereka mempertahankan model lisensi yang terus menerus
dan pada akhirnya mereka merilis versi lain dari Adobe Creative Suite ( CS )
pada tahun berikutnya .
B. Icloud
iCloud, merupakan layanan komputasi awan terbaru yang
dipublikasikan oleh Apple
Inc. dalam acara Apple
Worldwide Developers Conference (WWDC) yang diadakan tanggal 6 Juni 2011 di San Fransisco. iCloud
memungkinkan para penggunanya untuk mensinkronisasi data seperti foto, musik,
dan dokumen ke dalam iPhone, iPad, iPod Touch, Mac dan komputer secara otomatis
pada waktu yang bersamaan. Sehingga pengguna dapat mengaksesnya di mana saja
dan kapan saja tanpa perlu mem-back up data secara manual. Ada beberapa
fitur-fitur iCloud, yaitu :
- Ruang penyimpanan
- Media backup
- Editing file
- Berbagi file (gambar, vidio, lagu, dan lain-lain)
- Terintegrasi dengan layanan Apple
- Find my iPhone
C. OneDrive
OneDrive, nama resminya Microsoft OneDrive, sebelumnya
SkyDrive, Windows Live SkyDrive, dan Windows Live Folders) adalah layanan komputasi awan serupa
dengan Dropbox dan Google Drive yang
memungkinkan penggunanya mengunggah dan mensinkronkan berkas ke suatu penyimpanan
awan dan kemudian mengaksesnya melalui peramban Web atau perangkat
tertentu. Layanan ini dibuat oleh Microsoft dan merupakan
bagian dari layanan daring Windows Live dan
memungkinkan pengguna menyimpan berkas-berkasnya secara pribadi, membagikannya
dengan orang-orang dalam kontak, atau menjadikan berkas-berkas bersifat umum.
Berkas-berkas yang dibagikan untuk umum tidak memerlukan akun Microsoft untuk
mengaksesnya.Setelah gugatan dari televisi penyiar Inggris BSkyB atas penggunaan kata
“Sky”, Microsoft setuju pada Juli 2013 untuk
mengubah nama layanan SkyDrive dalam “jangka waktu yang wajar”.[3] Microsoft mengumumkan
pada 27 Januari 2014 bahwa SkyDrive akan
diganti namanya menjadi OneDrive.
- Ruang penyimpanan
- Berbagi file (gambar, vidio, lagu, dan lain-lain)
- Media backup
- Terintegrasi dengan layanan Microsoft.
Contoh selanjutnya adalah Windows Azure, sesuai namanya platform cloud computing ini adalah milik Microsoft corp. layanan yang diberikan oleh windows azure diantaranya adalah
1. Web Sites (Web Hosting)
2. Virtual Machine
3. Cloud Service
4. Mobile Service
Berdasarkan layanan layanan diatas, bisa dikatakan bahwa
windows azure merupakan layanan cloud computing yaitu Platform as a
Service (PaaS), disediakan tempat untuk melakukan hosting web, serta seluruh
aplikasi untuk web yang telah kita buat dilakukan pada cloud.
Sumber :